Cara Mudah Mengingat dan Menghafal
Otak akan lebih mudah mengingat apabila sesuatu yang diingatnya dialami oleh banyak indra. Atau juga yang kita sebut pengalaman.
Pengalaman merupakan kejadian yang kita alami langsung dan dirasakan oleh banyak indra kita sekaligus. Ketika berjalan, kita melihat jalanan, kulit merasakan hawa udara, panas matahari, mencium bau lingkungan, dan mendengar suara lalu lintas disekitar.
Kita akan lebih mudah mengingatnya, namun hanya sampai tahap tertentu. Perincian yang detail membutuhkan kerja ekstra otak untuk mengingat itu semua.
Otak hanya akan mengingat gambaran besar dari setiap ingatan pengalaman ataupun pengetahuan yang dipelajari.
Contoh sederhana, kita masih mengingat dimana kita bersekolah ketika SD. Masih ingat bagaimana bentuk sekolah, warna cat, dan ada dimana tiang bendera.
Bagaimana cara kita mengingatnya?, bukan dengan hafalan pengetahuan umum. Namun dengan cara kita mengingat kembali kenangan ketika sedang bermain, upacara, dan mengikuti kelas.
Otak lebih mudah mengingat ketika sesuatu lebih bermakna. Mempermudah kerja otak dan lebih efisien dikarenakan disimpan di alam bawah sadar.
Namun bagaimana ketika umur semakin menua dan rasanya setiap yang dilalui menjadi kurang bermakna?
Buatlah Catatan
Simpel, buat catatan setiap segala sesuatu yang penting. Terutama pada hal-hal yang tidak familier dengan yang biasa kita hadapi.
Apakah ketika berhenti di persimpangan kita sibuk mengingat apa yang harus dilakukan ketika lampu merah, hijau, kuning? Tidak.
Kenapa? Karena alam bawah sadar kita yang melakukannya. Hal yang sama berlaku untuk setiap pekerjaan.
Apa pentingnya membuat catatan? Awalnya saya juga meragukan, tapi setelah waktu berlalu. Saya merasa kalau dengan catatan bukan hanya mampu memiliki arsip yang baik, namun juga kebiasaan.
Ketika menulis, ada beberapa bagian tubuh yang bekerja. Tangan menulis, otak berusaha mengingat, dan mata yang melihat. Tubuh lebih aktif bekerja dengan banyak bagian.
Kegiatan menulis tersebut menciptakan pengalaman aktif. Bukan hanya mendengar yang sifatnya pasif.
Dalam keadaan pasif inilah otak mudah sekali untuk menghilangkan ingatan. Karena otak menganggap apa yang didengar tidak memiliki makna.
Segala sesuatu yang kurang memiliki makna akan sulit disimpan dalam memori otak manusia.
Bisa saja membuat catatan di kertas ataupun secara digital lewat gadget. Tujuan utama tetap menyimpan informasi yang disampaikan oleh orang lain.
Bisa juga digunakan untuk menyimpan ide yang terpikirkan oleh kita agar tak cepat hilang.