Peluang Usaha Toko Kelontong Eceran dan Grosir: Mana yang Lebih Untung?

Gambar oleh photosforyou dari Pixabay

Peluang Usaha Toko Kelontong – Saat ini mulai bermunculan berbagai jenis usaha baru di daerah yang sedang berkembang. Usaha yang pertama muncul pastinya yang berkaitan dengan bahan pokok atau sembako.

Kemunculan Peluang Usaha Toko Kelontong

Kenapa muncul terlebih dahulu? Ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia yaitu pangan. Terlebih di Indonesia bahan makanan pokok masih didominasi oleh beras.

Terdapat berbagai jenis tempat usaha yang bisa menyediakan kebutuhan pokok ini. Ada toko online, toko fisik yang modern dan juga tradisional.

Toko modern terdapat jaringan franchise terkenal seperti Alfamart dan Indomaret yang tersebar hingga pelosok Indonesia. Ada juga toserba yang menyediakan barang lebih lengkap dengan harga yang lebih kompetitif.

Toko tradisional biasanya ada di sekitar pasar tempat masyarakat sekitar belanja kebutuhan lain seperti sayuran, daging, rempah, dan lainnya.

Baca Juga : Cara Menentukan Harga Jual

Toko Retail Eceran

Seperti namanya, barang yang dijual biasanya memiliki harga lebih tinggi dan juga jumlah pembelian yang lebih sedikit. Namun biasanya rutin untuk dibeli, seperti halnya warung di sekitar komplek ataupun toko modern.

Alasan orang mencari di toko yang menjual eceran biasanya membutuhkan barang tersebut cepat dan hanya sedikit jumlahnya. Sehingga perbedaan harga ratusan sampai ribuan rupiah tidak terlalu terasa.

Orang cenderung menyukai kecepatan dalam pelayanannya, seperti membeli rokok dan juga jajanan seperti minuman, kue, dan lainnya.

Warung madura yang ciri khasnya menjual secara retail dan masih terus eksis hingga saat ini tidak lain juga karena masih terdapat masalah yang diselesaikan. Butuh barang cepat dan mudah.

Ciri khasnya, margin kotor untuk setiap barang yang dijual cukup tinggi. Sehingga untuk mencapai target keuntungan tertentu tidak harus memiliki jumlah transaksi penjualan seperti toko grosir.

Toko Grosir

Layaknya toko, pasti terdapat pelanggan tersendiri untuk setiap toko. Ada segmentasi pasar tertentu untuk setiap usaha.

Toko grosir menyediakan harga kebutuhan masyarakat dengan harga per satuan bahkan hingga 20-30% lebih murah. Namun biasanya harus memenuhi jumlah minimum pembelian untuk setiap jenis barangnya.

Sebagai contoh, kopi sachet akan mendapatkan harga grosir apabila membeli minimal satu renceng. Rokok akan mendapatkan harga murah apabila membeli satu slop.

Namun toko grosir juga memiliki kelemahan, yaitu terkadang pembeli memiliki jumlah belanjaan yang banyak dan lama ketika proses di kasir.

Pelanggan toko grosir ini seringkali adalah pengelola warung atau pemilik usaha seperti warmindo yang menjual makanan/minuman instan. Tentunya karena mengharapkan margin keuntungan yang lebih tinggi.

Toko grosir ada jenis yang berbeda lagi tentunya. Kita bisa mengetahuinya dari sistem harga jual dan potongan yang diberikan kepada pelanggan.

Baca Juga : Strategi Usaha Toko Sembako

Untuk Kebutuhan Rumah Tangga

Toko ini biasanya menjual dengan harga miring atau diberi potongan ketika pelanggan membeli dalam jumlah banyak. Namun potongan yang diberikan tidak terlalu banyak dan ketika ingin menjual kembali tidak terlalu signifikan keuntungannya.

Contohnya biasanya terdapat toserba di beberapa daerah yang menjual secara retail dan grosir namun untuk kebutuhan rumah tangga.

Potongan yang diberikan pun biasanya hanya 3-5% tergantung barang yang dijual sehingga kurang menguntungkan apabila untuk kebutuhan bahan baku usaha.

Untuk Kebutuhan Usaha

Tempat grosiran yang memberikan potongan yang besar ketika membeli dalam jumlah banyak pastinya akan jadi incaran oleh pengusaha.

Saya melihat banyak warung yang berada di tengah-tengah perumahan, perkampungan seringkali belanja barang di toko grosir.

Harga yang dijual pun seringkali tidak jauh berbeda ataupun bahan sama dengan ketika membeli dari distributor. Perlu diketahui setiap barang yang dijual di toko memiliki distributor masing-masing.

Namun untuk mendapatkan keuntungan yang sama dengan ketika menjual barang secara eceran dan retail. Membutuhkan jumlah dan volume pembelian yang besar. Bisa dari banyak pelanggan ataupun dari jumlah pembelian setiap pelanggan.

Tentunya juga setiap jenis toko memiliki resikonya masing-masing. Toko grosir ini membutuhkan banyak modal untuk stok barang dan resiko apabila terdapat barang rusak dan kadaluarsa.

Target perputaran barang pada toko grosir juga diharuskan sangat tinggi untuk mendapatkan margin keuntungan yang didapatkan tentunya.

Ciri khas lainnya yaitu jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan harus banyak untuk memindahkan barang dan mengelola persediaan karena perputaran yang cepat. Sehingga target penjualan dan pelanggan lebih tinggi dari toko retail yang menjual secara eceran.

Baca Juga: Menentukan harga jual Toko Kelontong

One thought on “Peluang Usaha Toko Kelontong Eceran dan Grosir: Mana yang Lebih Untung?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *