Pengalaman Mengelola Toko Sembako
Pengalaman Mengelola Toko Sembako – Pada saat ini, sebagian masyarakat Indonesia banyak yang sudah mencapai kelas menengah, jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya.
Peningkatan pendapatan sejalan dengan peningkatan pengeluaran dan gaya hidup. Terutama di daerah urban yang padat penduduk.
Namun jumlah penduduk yang masih bekerja pada bidang pertanian juga masih cukup banyak dan terkonsentrasi di pedesaan.
Ketika orang tua saya memutuskan untuk memulai usaha toko sembako di desa, Kabupaten Kulon Progo. Awalnya saya pikir pembelinya sedikit, terutama beras.
Baca Juga: Aplikasi POS untuk pencatatan toko
Pengalaman Mengelola Toko Sembako yang Unik
Ada hal menarik yang saya rasakan ketika menjaga toko. Golongan masyarakat berumur ternyata memiliki kebiasaan yang cukup unik.
Orang tua yang sudah terbiasa dengan model toko/warung sering sekali bertanya dan meminta diambilkan barangnya untuk dibawa ke kasir.
Sedangkan toko sembako milik orang tua saya mengadopsi sistem minimarket yang semuanya mandiri. Konsep swalayan atau pelayanan sendiri yang penataan barangnya sudah per kategori dan termasuk sistem toko modern.
Fenomena yang cukup unik, berbeda dengam generasi yang muda. Karena sudah terbiasa dengan minimarket modern lainnya sehingga lebih memilih mencari semuanya sendiri, dan memasukkannya kedalam keranjang belanja, kemudian dibawa ke kasir.
Barang Dagangan yang Laku Keras
Barang yang terjual pun saya melihat ada tren terutama jajanan. Sehingga setiap satu sampai 3 bulan sekali, ada kemungkinan jajanan yang sebelumnya banyak terjual menjadi tidak laku sama sekali.
Beruntungnya ada beberapa pembeli langganan yang merupakan pedagang/pengusaha yang melakukan pembelian berulang setiap harinya. Seperti rumah makan padang, penjual cilok, dan pedagang lain.
Mungkin ini yang menjadi alasan mengapa masih banyak toko sembako dan warung madura lainnya. Masih bertahan hingga saat ini, bahkan semakin bertambah banyak.
Salah satu penjualan yang sangat besar salah satunya kategori rokok yang walaupun persentase keuntungannya kecil. Namum putarannya luar biasa besar.
Ada pelanggan yang merupakan pedagang sate setiap hari setidaknya membeli satu bungkus rokok camel. Kalau dilihat keuntunggannya hanya dua ribu rupiah, namun terdapat pembelian setiap hari.
Itu beberapa kejadian yang saya amati selama mengelola toko sembako mungkin bisa saya bagikan.
Baca Juga: Kuliah Jurusan Teknik Pertanian