Bahas Buku; Thinking Fast and Slow Karya Daniel Kahneman
Otak tidak bekerja dengan sistem otak kanan dan kiri, tetapi dengan metode berpikir cepat atau seperti insting dan lambat yang penuh pertimbangan dan lambat. Gagasan utama yang disampaikan dalam buku ini oleh penulis Daniel Kahneman.
Latar belakang penulis yang berada dibidang psikologi ini justru mendapatkan hadih nobel dari bidang ekonomi. Karena pembahasannya yang berkaitan dengan psikologi manusia dalam ekonomi, seperti pembelian saham, dan keputusan lainnya.
Hubungan gagasan penulis dengan isi buku
Ada hal menarik yang dibahas di buku ini salah satunya terkaitan dengan berinvestasi saham. Ketika sesorang memutuskan mencoba terjun di dunia saham sebentar dan langsung rugi dalam beberapa minggu. Orang tersebut cenderung menyalahkan saham dan mengatakan investasi saham pasti rugi.
Padahal banyak orang yang untung dari berinvestasi saham, hanya saja berbeda metode analisis yang digunakan. Kecenderungan mengambil kesimpulan singkat tanpa analisa tersebut adalah kerja dari sistem 1 yang cepat, intuitif namun belum tentu bisa dipercaya.
Padahal dunia saham sendiri memerlukan analisa yang sifatnya logis, bisa dihitung dari laporan perusahaan dan kinerjanya. Namun untuk melakukan analisa membutuhkan sistem 2 yang lambat, penuh pertumbangan, dan menguras energi.
Tetapi ada faktor lain yang membuat sistem 1 bekerja sebagaimana sistem 2. Hal yang disebut keahlian dan pengalaman yang menjadi intuisi. Contohnya ketika Warren Buffett dengan membaca laporan keuangan perusahaan dalam waktu 5 menit sudah tau bagaimana kondisi dan keputusan apa yang akan diambil.
Gagasan lain
Penulis membagi buku ini menjadi lima bagian besar, yaitu: tentang dua sistem pikiran tadi, bias dan heuristik, terlalu percaya diri, pilihan, dua diri.
Manusia bisa menjadi terlalu percaya diri hanya dengan menggunakan sistem 1 yang cepat. Padahal banyak hal yang akan menjadi fatal dan menyebabkan kerugian jika keputusannya tidak rasional. Seseorang yang terbiasa melakukan sistem 2 terlalu sering juga akan cepat kelelahan karena sangat menguras energi.
Perlu diketahui manusia tidak akan bisa lepas dari menggunakan sistem 1 karena dalam banyak kesempatan justru sistem yang cepat ini menyelamatkan kita. Sebagai contoh ketika terjatuh, otomatis tangan kita akan menahan laju jatuhnya. Namun juga bisa fatal apabila salah jatuh.
Sistem 2 yang lambat tak akan berfungsi dalam kejadian yang sepersekian detik tersebut, karena membutuhkan analisa yang lambat dan rasional. Namun dalam kehidupan manusia yang membutuhkan analisa tentunya harus melibatkan sistem 2 yang lebih rasional dan logis dalam pengambilan keputusan.
One thought on “Bahas Buku; Thinking Fast and Slow Karya Daniel Kahneman”