Cara Menarik Pelanggan Toko Sembako masa kini mungkin saja ada kesamaan dalam 10 tahun, atau 20 tahun terakhir. Tergantung target pasarnya dan bagaimana strategi kita dalam mengembangkan toko.
Tergantung ingin menarik pasar nya siapa. Karena cara menarik pelanggan pun berbeda, dan juga jumlah pembelian pun akan berbeda untuk tipe pelanggan yang berbeda.
Saya lebih suka menggunakan apa yang disebut Buyer Persona. Singkatnya seperti contoh profil untuk tipe pelanggan tertentu. Walaupun orang yang sama, namun tujuan pembeliannya berbeda pun, akan berbeda pula apa yang dibeli. Contohnya Santi sebagai pedagang yang berbelanja bahan kue di pagi hari untuk berdagang di siang hari akan berbeda dengan belanja di malam hari untuk kebutuhan pribadinya.
Contents
Buyer Persona untuk Pelanggan toko sembako yang berstatus pedagang:
Untuk setiap buyer persona, kalau bisa amati setiap kegiatan dia yang membutuhkan barang dari toko kita. Sehingga lebih peka terhadap apa yang menjadi penting untuk setiap pelanggan.
Rahma (31 tahun, pekerjaan utama punya rumah makan padang, dikelola sendiri, 2 karyawan)
Saya amati, untuk rumah makan padang buka jam 07.00 sampai tutup jam 21.00. Biasanya, jam rame ada 3 waktu, pagi untuk sarapan, makan siang, dan makan sore atau malam.
Amatin untuk pelanggannya berapa setiap jam nya. Misalkan total ada 100 pelanggan setiap harinya. 100 porsi nasi, dan setiap porsinya menghabiskan 200 gram beras. Maka sehari habis 20 kg beras. Catat saja untuk bahan pertimbangan dalam menentukan berapa stok yang harus disediakan khusus untuk pelanggan ini. Kalau perlu berikan diskon sebagai cara untuk menjaga loyalitas dan hubungan yang lebih personal dengan pemilik usahanya.

Data historis yang didapatkan dari salah satu pelanggan toko sembako rumah makan padang. Artinya setiap hari harus memiliki sejumlah stok untuk menunjang aktivitas usaha ini.
Terdapat bumbu yang walaupun jumlahnya kecil dari total belanja. Namun sebagai pelanggan tidak mau repot jika harus pergi lagi mencari tempat untuk mendapatkan barang seharga Rp 1.000 ataupun Rp 10.000 saja. Penting untuk menjaga stok walaupun harga per itemnya sangat kecil bahkan terkesan tidak ada untungnya.
Pak Kelik (45 Tahun, Pedagang Leker, tanpa karyawan, jualan di depan rumah (lokasi rumah pinggir jalan raya))
Waktu buka dari jam 15.00 sampai jam 21.00. Biasa belanja kebutuhan dari sebelum buka, atau bahkan di jam buka karena kehabisan bahan.

Sebenernya tidak perlu selalu repot untuk selalu mengamati apa kebutuhan dari setiap pelanggan. Karena kebanyakan pelanggan sudah tau apa yang dibutuhkan, terutama jika memang mereka sudah bertahun-tahun selalu membeli hal tersebut. Tanya saja apa kebutuhannya, dan sediakan di toko kalian (Cari dari Sales atau di Pasar Induk/Distributor).
Lebih baik lagi, saya pernah ada merek baru terkait tepung terigu. Ada salah satu pedagang yang biasa berbelanja menggunakan tepung terigu dari merek biru. Namun harganya relatif lebih mahal. Karena Ibu saya sudah biasa untuk melakukan uji coba terhadap berbagai tepung yang digunakan. Ibu saya tawarkan untuk menggunakan tepung terigu merek lain yang lebih murah 20-30% dengan rasa dan kualitas yang kurang lebih sama.
Berikan tawaran atas alternatif bahan baku yang lebih murah atau lebih baik untuk pedagang. Karena bagi mereka, yang berbelanja setiap hari dan dalam jumlah besar. Uang sekecil 500 perak pun akan sangat berharga, apalagi dalam jumlah besar dan repetisi setiap hari.
Kenapa penting untuk mengetahui, jelas untuk meningkatkan penjualan tok0 sembako kalian.
Untuk lebih lengkapnya bisa mengunjungi 6 Cara Meningkatkan Sales Toko Retail dengan Mudah