2 Strategi Usaha Toko Sembako dan perhitungannya
Bisnis Strategi Usaha Toko Sembako ataupun dagang yang digeluti pengusaha bertujuan untuk mendapatkan untung. Namun tanpa perencanaan dan strategi yang tepat bisa menjadi kacau dan merugi.
Disini saya menyampaikan pengalaman dan strategi saya untuk mengelola toko sembako agar lebih besar usahanya. Meskipun belum sempurna tetapi semakin banyak perkembangan.
Hitung setiap detailnya
Berikut hal yang harus dilakukan:
- Rencanakan Usaha.
- Lakukan Riset Pasar.
- Perhitungan Modal yang Tepat.
- Perhatikan Tata Letak Barang.
- Perhatikan Kebersihan Toko.
- Pilih Sembako yang Berkualitas.
- Tetapkan Strategi Penjualan.
- Memberikan Pelayanan Terbaik
Secara usaha pada umumnya, toko sembako ini sifatnya mudah ditiru karena barang yang dijual sama dengan yang ada di warung, minimarket modern, bahkan kios-kios kecil lainnya.
Baca Juga : Cara menentukan harga jual toko sembako
1. Rencana Usaha
Siapkan tempat yang akan digunakan sebagai usaha. Tipsnya bisa dengan lokasi pasar ataupun yang jauh dari pasar namun dekat dengan permukiman. Ingat, karena orang harus datang ke toko maka aksesnya juga harus.
Siapa targetnya? Bisa rumah tangga atau pedagang, kebutuhan mereka akan berbeda.
Kalau pedagang seperti pedagang cilok, leker, cimol, kue ataupun yang membutuhkan sembako untuk bahan bakunya. Keuntungannya hampir bisa dipastikan belanja dalam jumlah besar dan rutin. Jenis barang yang harus disediakan tidak harus banyak, cukup yang banyak dicari saja.
2. Hitung semuanya
Apa saja yang harus dihitung?
- Modal
- Jumlah pasar
- Biaya operasional
- Titik impas
- Target penjualan per hari
- Dst
Contoh untuk perhitungan modal untuk toko 8 x 8 m
Item | Biaya |
Peralatan Kasir ( Sepaket komputer, laci uang, printer struk, barcode reader) | Rp 5.000.000 |
Meja Kasir | Rp 2.500.000 |
Rak Rokok | Rp 2.000.000 |
Rak Gondola Double (12 buah) | Rp 15.600.000 |
Rak Gondola End (6 buah) | Rp 6.000.000 |
Rak Gondola Single (16 buah) | Rp 20.800.000 |
Kulkas Showcase 2 pintu | Rp 7.000.000 |
Total | Rp 58.900.000 |
Untuk Biaya Operasional per bulan
Item | Biaya |
Biaya Sewa | Rp 3.000.000 |
Gaji Pegawai (6 orang) UMR Jogja | Rp 12.000.000 |
Biaya internet | Rp 300.000 |
Biaya air | Rp 20.000 |
Biaya listrik | Rp 1.000.000 |
Biaya atk | Rp 100.000 |
Biaya operasional (Kresek belanja, dll) | Rp 50.000 |
Total | Rp 16.470.000 |
Tentunya angka tersebut masih bervariasi.
Untuk barang dagangan sendiri masih juga bisa dimulai dari angka Rp 40 Juta. Sehingga ketika peralatan Pada angka Rp 58.900.000 dan barang dagangan Rp 40 juta. Sehingga dengan Rp 100 juta (diluar biaya sewa dan renov) bisa membuat usaha sembako.
Untuk biaya operasional bisa diganti sesuai usaha masing-masing. Karena ada juga yang menggunakan kredit dari bank untuk berusaha, perlu mempertimbangkan iuran per bulannya.
3. Hitung pasarnya
Cara saya menghitung dengan melihat data dari BPS ataupun website provinsi/kabupaten/kecamatan masing-masing terkait jumlah penduduk.
Saya menghitung dari jumlah KK yang terdaftar di suatu wilayah. Kemudian membuat perhitungan sederhana seperti ini:
Jumlah KK dalam radius 1 km : 1.000
Perkiraan belanja per bulan per KK : Rp 2.000.000 (konservatif)
Jika 10% saja penduduk di daerah tersebut belanja di toko : 100 x 2.000.000 = Rp 200.000.000
Perlu diketahui kalau sembako memiliki margin yang cukup tipis yaitu sekitar 10 persen saja. Bisa lebih untuk produk-produk seperti minuman dan snack.
Sehingga jika penjualan perbulan mencapai Rp 200.000.000 maka laba kotornya hanya Rp 20.000.000 saja.
Jika menggunakan perhitungan operasional diatas Profit sebagai owner adalah Rp 20.000.000 – Rp 16.470.000 = Rp 3.530.000
Baca Juga : Toko Eceran dan Retail
Balik Modal
Setelah melakukan perhitungan maka bisa dilihat kapan balik modalnya.
Jika modal Rp 100.000.000 dengan profit Rp 3.530.000 = 100.000.000/3.530.000 = 28 bulan atau 2 tahun 4 bulan.
Perlu diperhatikan juga terkait dengan dana cadangan jikalau penjualan tidak menutup operasional.
Balik lagi apakah saat perjalanan pengembangan toko keuntungan/profit kan diputar untuk pengembangan usaha atau diambil untuk dinikmati.
Kesimpulan
Tentunya perhitungan-perhitungan yang ada masih belum tentu sesuai dengan yang ada di lapangan. Angkanya sangat bervariasi sesuai dengan kondisi masyarakat, strategi pengelolaan toko, juga keputusan pemerintah.
Seperti ada penyaluran bansos yang disalurkan melalui bank tertentu. Apabila kita menjadi agen bank tersebut bisa meningkatkan pendapatan toko.
Penting untuk mencatat penjualan, pengeluaran toko. Dengan menggunakan aplikasi kasir sangat dimungkinkan untuk melakukannya dengan cepat. Sehingga kita memiliki data yang bisa dianalisis lebih baik untuk strategi pengembangan toko.
One thought on “2 Strategi Usaha Toko Sembako dan perhitungannya”